Minggu, 29 Juni 2014

Pertunjukan Laesan dan Gatoloco di taman KB



Pertunjukan Laesan dan Gatoloco di taman KB
SEMARANG - Pertunjukan Kesenian Rakyat Jawa Tengah (PKRJT) kembali hadir di Taman KB pada edisi ke 9, Sabtu (7/6). Pada malam itu ada dua kesenian tradisional yang membuat penonton menjadi ramai. Pertunjukkan yang pertama, kesenian  dari temanggung yaitu  penari gatoloco, Budoyo Bongso. Kemudian setelah itu kesenian laesan dari kabupaten Rembang. Dua kesenian rakyat yang dalam sejarahnya sempat hilang itu memikat ratusan penonton yang penuhi area taman di depan SMA 1 Semarang.
Kemudian penari gatoloco memasuki area pertunjukan. Semua penari memakai kostum yang didominasi warna merah. Selain itu, semua wajahnya juga ditutupi topeng dengan berbagai bentuk. Gerakan yang dimainkan oleh para penari tampak sederhana. Setiap gerakan diawali dengan bunyi peluit yang ditiup salah seorang penari. Semua penari adalah laki-laki. Selama sekitar satu jam, para penari gatoloco tersebut menghibur para penonton yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua.
Kesenian yang kedua yaitu kelompok dari Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, tampil membawakan kesenian laesan. Kesenian tersebut mirip dengan sintren. Tetapi , seluruh pemainnya adalah laki-laki. Sejak zaman Majapahit yakni pada masa pemerintahan Bhre Lasem yang memimpin Nagari Lasem. Penari di pertunjukan itu disebut laes. Dia akan menari setelah dimasukkan dalam sebuah kurungan. Semula, seorang laes akan dikurung dalam posisi terikat. Namun, beberapa menit kemudian, saat kurungan dibuka, tali-tali yang mengikatnya sudah lepas. Uniknya pada malam itu penonton diberi kesempatan untuk menjadi laes. Penonton yang bersedia akan dibimbing oleh para penari.
Nama               : Tri Purnamasari / 2601411056

Tidak ada komentar:

Posting Komentar